sebuah kebanggaan tersendiri bagi anak Teater Garuda Di SMK N 1 sekayu yang di wakili oleh Kholiwa Ariska dan Magdalena dapat terlibat dalam pementasan Sendratari"Dayang Rindu Dan Kertajaya" di Jogjakarta,06-10-2011,Dra.Pariati(Kepala SMK N 1 sekayu) juga sangat mensuport kegiatan ini dan berharap dapat menjadi motivasi Siswa-siswi agar mau mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat untuk mengembangkan bakat terutama dalam bidang seni.
Kertajaya dan Dayang Rindu
Penulis Naskah: Suwandi,S.H
Sutradara: Wandi Jeger
Astrada : Mukti
Koreografer : M.Nasir,S.Pd
Nara sumber :Aminin Trio Amigo
Romadoni
Sinopsis
Sebuah legenda dari Kab.Musi Banyuasin Prov.Sumatera Selatan
Alkisah di zaman dahulu hiduplah gadis nan cantik jelita bernama Dayang Rindu anak dari Ahmad Basauri jabatannya sebagai Datu Marga Lawang Wetan yang di kenal dengan julukan Puyang Penyage tinggal di desa Tanjung Jati,pada suatu Hari terjadi perampokan yang dilakukan Oleh Mamang Segawak sehingga membuat terusik kedamaian warga,akhirnya Mamang Segawakpun di bunuh oleh Ahmad Basauri,pada akhir hayatnya mamang segawakpun bersumpah bahwa kelak desa tanjung jati beserta keturunannya akan mati oleh anak buah mamang segawak yang berupa siluman buaya,demi menghindari sumpah tersebut Ahmad Basauri pun bersama warganya dan keluarganya mengungsi ke hulu sungai Muarabaya ke arah kanan masyarakat sering menyebutnya dengan Danau Aur dan warga tidak di perbolehkan untuk turun mandi kesungai demi menghindari banyaknya korban.
Hubungan baik antara Ahmad Basauri dengan Ketip Dammang telah lama terjalin,dimana Ahmad Basauri di angkat Sunan Palembang menjadi DATU MARGA LAWANG WETAN,dan Puyang ketip Dammang di angkat menjadi GINDE di MARGA SUNGAI KERUH kemudian demi kebaikan Dayang Rindu Agar terhindar dari sumpah timbullah niat “Rasan Tue” iapun di jodohkan dengan Kertajaya Anak dari Ketip Dammang merekapun menikah,sayang dengan besan dan menantu,maka di buatlah Tebat( Dam Air) di belakang desa dengan harapan akan terhindar dari serangan Buaya. Akan tetapi petunjuk takdir mengatakan bahwa ajal Dayang Rindu adalah lantaran Buaya,Dayang Rindu Tertimpa Rebana yang terbuat dari kulit buaya sehingga iapun meninggal dunia.perkawinan Dayang Rindu dan Kertajaya tidak menghasilkan keturunan.sejak kepergian istri tercintanya ke alam baka,Kertajaya menduda pertanda kasih sayang sampai mati tak lama berselang Kertajayapun meninggal dunia,merekapun di kuburkan berdampingan dekat Tebat di belakang desa.
Para Pemain
v Kertajaya
v Dayang Rindu
v Puyang Penyage
v Puyang Ketib Dammang
v Mamang segawak
v Buayara
v Dayang Resiti
v Warga
v Para Penari