Mencermati situasi saat ini, terasa betapa kehidupan dirasakan sangat berat. Bencana kekeringan, kelaparan, dan maraknya kejahatan menjadi warna dominan dalam pemberitaan di media cetak taupun elektronik. Kalau musibah atau ujian itu menimpa diri kita, apa yang harus kita lakukan untuk bisa menghadapinya ?
Paling tidak ada tujuh trik untuk bisa menyelesaikan berbagai ujian kehidupan. Yaitu :
Pertama, yakini bahwa cobaan itu merupakan ekspresi cinta Allah pada hamba-Nya. Allah Swt memberikan cobaan agar kita menjadi lebih dewasa dan matang dalam mengarungi kehidupan. “Abu Hurairah r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang yang baik maka ia diberi-Nya cobaan.” (H.R.Bukhari)
Kedua, yakini bahwa makin besar dan banyak cobaan yang Allah turunkan kepada kita, makin besar pula pahala dan sayang Allah yang akan dilimpahkan kepada kita. Dengan catatan, kita bisa menyelesaikan setiap ujian itu secara baik.
“Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya cobaan. Sesungguhnya apabila Allah Ta’ala itu mencintai suatu kaum maka Ia mencobanya. Barang siapa yang rela menerimanya, ia mendapat keridhoan Allah, dan barang siapa yang murka, maka ia pun mendapat murka Allah.” (H.R.Tirmidzi)
Ketiga, yakini bahwa ujian itu akan menghapuskan dosa-dosa yang pernah kita kerjakan. Abu Sa’id dan Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: “Seorang muslim yang tertimpa penderitaan, kegundahan, kesedihan, kesakitan, gangguan, dan kerisauan, bahkan hanya terkena duri sekalipun, semuanya itu merupakan kafarat (penebus) dari dosa-dosanya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Keempat, selalu berpikir positif bahwa apapun yang menimpa diri kita akan menjadi kebaikan. Abu Yahya Shuhaib bin Sinan r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Sungguh menakjubkan sikap seorang mukmin itu, segala keadaan dianggapnya baik dan hal ini tidak akan terjadi kecuali bagi seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, ia bersyukur, maka itu lebih baik baginya, dan apabila ditimpa penderitaan, ia bersabar, maka itu lebih baik baginya.”(H.R.Muslim)
Kelima, yakini bahwa setelah dalam kesulitan ada kemudahan. Fakta menunjukkan, sering kali ide-ide brilian justru lahir atau muncul ketika kita berada dalam puncak kesulitan. Contoh sederhana, banyak mahasiswa bisa mengarang pada saat menghadapi soal-soal ujian bukan ? “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Alam Nasyrah 94: 5 – 6)
Keenam, selalu optimis bahwa kita bisa menyelesaikan setiap ujian yang Allah swt. berikan, karena Allah swt. tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hamba-Nya. Optimisme bisa melahirkan energi yang tersembunyi dalam diri kita, karena itu optimisme bisa menjadi bahan bakar untuk menyelesaikan segala persoalan. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 286)
Ketujuh, hadapi ujian dengan usaha dan do’a. Kerahkan segala ihtiar untuk menyelesaikan ujian dan bingkai usaha itu dengan do’a. “Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Q.S. Alam Nasyarh 94 : 7 – 8). “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan do’amu.” (Q.S. Al-Mu’min 40: 60)
Itulah tujuh trik untuk menghadapi berbagai ujian. Apapun yang menimpa diri kita, Insya Allah akan menjadi kebaikan kalau dihadapi dengan sikap positif, optimisme, ihtiar yang maksiat dan dibingkai dengan do’a. Sesungguhnya pertolongan Allah akan turun kalau kita berada di klimaks ujian. Untuk itu, jadikanlah ujian sebagai tangga untuk meraih pertolongan Allah Swt. Wallahu A’lam
Kamis, 11 Agustus 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)